Alhamdulillah ... setelah 17 tahun tidur panjang saya, akhirnya dimuat lagi sebuah karya berjudul Jerawat Cinta. Di Majalah Cerpen JoeFiksi, Vol. 3 edisi bulan April 2013.
Jerawat Cinta bercerita tentang timbulnya suatu perasaan cinta karena sebuah jerawat. Jerawat? Ya, sebuah jerawat. Ide cerita ini saya dapat dari Almarhum Bapak saya tercinta.
Mungkin sebetulnya Cerita Jerawat Cinta ini merupakan luapan kekesalan saya karena ulah Bapak yang selalu berkelakar mengenai wajah saya, "Itu muka apa parutan?"
Hehehe ... semasa remaja dulu, saya memang makhluk tomboy yang paling anti dandan dan merawat diri. Muka berminyak dan jerawat yang tumbuh subur menghiasi wajah, tidak sedikitpun menggores rasa percaya diri saya bahwa saya itu imut. Jadi, cuek bebeklah saya dengan atribut cewek, semacam pembersih, kapas, toner, pelembab dan teman-temannya.
Pertanyaan Bapak lainnya, "Gimana mau dilirik & disukain cowok, kalau mukanya ngga jelas gitu!" juga tak membuat saya melirik atribut perawatan. Malah saya bilang, "Kalau perasaan suka itu, mestinya ngga usah liat penampilan dong! Kalau emang tulus suka, ya terima apa adanya, ngga pake syarat!" yang kemudian saya dihadiahi jitakan mesra sama Bapak karena menjawab seperti itu.
Karena ngeyel, akhirnya Bapak menitahkan Mama untuk merawat wajah saya setiap harinya. Walhasil, setiap pulang sekolah, saya 'wajib' menyetorkan wajah untuk dibersihkan. Berangkat dari situ, saya bertekad untuk membuat sebuah cerita tentang jerawat yang justru menjadi pencetus rasa suka dan cinta. Dan saya Berhasil! Berhasil! *efek berteman dengan Dora*
Tapi saya sempat tercenung. Andai saya bisa memperlihatkan majalah yang memuat cerita saya ini sewaktu Bapak masih hidup, mungkin kebahagiaannya akan terasa lebih bermakna. Hiks...Hiks...Hiks ...STOOP!!! Jangan kelamaan ... karena saya yakin Bapak melihat majalah ini dan tengah tersenyum bangga pada saya. Aah ... Bapak ... I miss you ... So much ...


Tidak ada komentar:
Posting Komentar